Bener Meriah, Satupena.co.id. – Petani di Kabupaten Bener Meriah kini menghadapi situasi yang sangat memprihatinkan. Di tengah naiknya harga kebutuhan pokok, seperti beras, para petani justru harus menanggung beban berat akibat anjloknya harga hasil pertanian, terutama cabai merah.
Saat ini, harga cabai merah di tingkat petani hanya mencapai Rp13.000 per kilogram, angka yang sangat jauh dari harga normal. Kondisi ini dikeluhkan banyak petani, salah satunya Hermansyah, warga Desa Bahgie Bertona, Kecamatan Bandar,Kabupaten Bener Meriah yang menyampaikan keprihatinannya atas harga jual cabai yang sangat rendah.
“Harga cabai sekarang sangat turun drastis. Kami petani sangat merasa terbebani, karena biaya produksi tidak sebanding dengan hasil penjualan,” keluh Hermansyah, Minggu (6/7/2025).
Sementara itu, harga beras justru melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan harga beras ini semakin menyulitkan masyarakat, terutama para petani kecil yang kini harus membeli kebutuhan pokok dengan harga tinggi, sementara penghasilan dari hasil panen semakin menurun.
“Ini sangat menyedihkan. Kami tanam cabai susah payah, tapi dijual murah. Beras mahal pula. Kami bingung mau makan apa,” tambah Hermansyah.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani dan masyarakat pedesaan, yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber utama penghasilan. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat untuk menstabilkan harga hasil pertanian dan menekan lonjakan harga kebutuhan pokok, seperti beras.
Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan untuk melakukan langkah-langkah strategis, seperti mengatur distribusi hasil tani dan memberikan subsidi atau bantuan bagi petani yang terdampak, agar kestabilan ekonomi masyarakat dapat terjaga.