Bener Meriah,Satupena.co.id, – Guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang aksi unjuk rasa terkait polemik penetapan status empat pulau di wilayah Aceh Singkil, Polres Bener Meriah menggelar razia berskala besar di wilayah perbatasan Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Operasi Cipta Kondisi ini dilaksanakan mulai Minggu malam (15 Juni 2025) hingga dini hari Senin (16 Juni 2025), sejak pukul 23.00 WIB hingga 01.30 WIB.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, menjelaskan bahwa razia ini merupakan tindak lanjut instruksi Kapolda Aceh dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan yang dapat muncul seiring meningkatnya eskalasi isu sosial-politik di tengah masyarakat.
“Langkah ini merupakan bentuk deteksi dini dan upaya preventif dalam menjaga situasi Kamtibmas. Sasaran utama razia adalah mencegah penyelundupan senjata api, bahan peledak, narkoba, senjata tajam, serta atribut separatis seperti Bendera Bulan Bintang yang rawan dimanfaatkan untuk aksi anarkis,” tegas AKBP Aris.
Sebanyak 28 personel dikerahkan dalam operasi tersebut. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba AKP Robby Afrizal, S.H., M.H. selaku perwira pengendali, dengan dukungan sejumlah pejabat lainnya, di antaranya Kasat Samapta IPTU Zulkarnel, S.E., KBO Intelkam IPDA Edy Syahputra, Kanit Regident Lantas IPDA Yusri, S.H., serta KBO Satresnarkoba IPDA Syahrul.
Dalam pengarahan sebelum pelaksanaan tugas, AKP Robby mengingatkan seluruh personel untuk mengedepankan sikap humanis saat berinteraksi dengan warga serta menjaga kekompakan dan profesionalisme selama bertugas di lapangan.
Razia tersebut bertujuan untuk:
- Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban menjelang aksi demonstrasi.
- Mencegah potensi kriminalitas serta peredaran barang berbahaya.
- Memberikan rasa aman kepada masyarakat dan mengantisipasi kemungkinan konflik terbuka maupun tindakan anarkis.
Pihak Polres Bener Meriah berharap pelaksanaan razia ini dapat menjadi langkah konkret dalam menciptakan rasa aman serta menghalau pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan momentum aksi demonstrasi untuk kepentingan yang merusak ketertiban umum.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Mari kita jaga bersama kondusivitas daerah demi Aceh yang aman dan damai,” tutup Kapolres.







