Aceh Tenggara- satupena.co.id: Pihak Pondok Pesantren Darul Amin yang di Aceh Tenggara, enggan memberikan keterangan terkait kasus pemukulan siswa 12 tahun yang tejadi beberapa waktu lalu.
Wartawan satupena.co.id, sudah berupaya beberapa kali mengkonfirmasi, pengurus dan pimpinan Pondok Pesantren Darul Amin, melalui pesan WhatsApp nya, terlihat keterangan sudah contreng dua ( sudah dibaca) namun mereka enggan membalas, memberikan keterangan.
Dedi Cahyadi selaku orang tua korban 12 tahun saat di konfirmasi satupena.co.id, mengatakan, “hari ini saya lagi di Rumah Sakit Umum Sahudin Kutacane, karena tadi sekitar jam 10.00 wib tiba2 anak saya berteriak mengalami rasa sakit di punggungnya dan istri saya yg melihat mengalami Syok, kemudian anak dan isteri saya saya bawa ke Rumah Sakit Sahoedin Kutacane, Isteri dan anak saya mengalami trauma fsikis akibat kejadian tersebut” katanya.
Kata Ia, kasus ini sudah saya Laporkan ke Polres Aceh Tenggara, untuk penangananya saya serahkan kepada pihak yang berwajib, mudah mudahan pihak berwajib secepatnya mengusut tuntas, dan pihak pondok pesantren harus bertanggungjawab sepenuhnya, karna kejadian penganiayaan terhadap anak saya dilakukan oleh Mudabirnya dimana Mudabir ini pasti mendapat tugas dari ustad atau yayasan Pondok Pesantren Darul Amin, jika tidak mana mungkin Mudabir yg seorang santri secara sukarela menjadi pengasuh santri baru, ujarnya.
Dedi juga berharap kejadian seperti ini cukup menimpa anak saya untuk yg terakhir kalinya, jangan sampai menimpa santri yg lain kedepannya dan kepada Dayah Aceh mohon supaya turun melakukan investigasi ke Pondok Pesantren Darul Amin, untuk membenahi pengurus pondok pesantren tersebut, harapnya.