Sumatera Utara- satupena.co.id: Pengurus Ikatan Mahasiswa Takengon Sumatera Utara (IMATA-SU) periode 2024-2025 resmi dilantik oleh Penasihat IMATA SU Prof Sukiman,
Acara Pelantikan tersebut bertempat di Gedung Anjungan Melayu, Jalan Setia Budi, Kota Medan pada Minggu 14 Juli 2024.
Ikatan Mahasiswa Takengon yang telah didirikan sejak tahun 2016 lalu dan memasuki usia ke 8 tahun. Sebuah usia yang muda namun eksistensi diperhitungkan di Medan, dan khususnya Aceh Tengah.
Pelantikan Imata-Su periode ini mengusung tema “Satukan Sinergi Untuk Membangun Kepengurusan Imata-Su Yang Berintegritas Demi Mewujudkan Organisasi Yang Berkualitas”. Kegiatan Pelantikan tersebut diisi dengan berbagai penampilan budaya Gayo seperti Tari Guel dan Didong.
Adapula penampilan musik akustik lagu daerah, yang seluruhnya ditampilkan para anggota Imata-Su.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Imata-Su periode 2024-2025 Alam Al Barqi mengatakan, Imata-Su merupakan organisasi daerah para mahasiswa yang berasal dari Tekengon, Kabupaten Aceh Tengah. Sejak berdiri, Imata-Su telah menaungi ribuan mahasiswa asal Takengon (Aceh) dari berbagai Universitas di Sumatera Utara. Karena itu Imata-Su tetap menjaga kebersamaan dengan seluruh teman-teman dari Takengon di Sumatera Utara.
Lanjutnya, Mahasiswa Universitas Medan Area ini mengatakan, sesuai dengan amanah Imata-Su merupakan tempat untuk para kader-kadernya belajar, berproses dan berkembang.
“Harapan saya kedepanya Imata-Su bisa selalu solid, bisa menciptakan kekeluargaan yang damai dan bisa menjalin silaturahmi dengan baik antara satu sama lain,” jelasnya.
Sementara Ketua Umum Gayo Musara Sumatera Utara yang diwakilkan kepada Abdul Jalil, M. Si yang hadir pada kegiatan ini menyampaikan terima kasih kepada Imata-Su yang telah mengundangnya untuk menghadiri pelantikan.
Ia pun berharap, Imata-Su bisa terus bertumbuh dan menjadi rumah untuk seluruh mahasiswa Takengon. sambungnya, untuk selalu membawa nilai-nilai budaya dan memperkenalkannya di tanah rantau Kota Medan.
Penasihat Imata Su prof. Dr. Sukiman M.Si mengajak para mahasiswa untuk bersatu di perantauan, penulis buku Ekonomi Gayo tersebut dalam nasehatnya diperkembangan jaman yang semakin maju saat ini etnis Gayo harus menunjukan eksistensinya, tentunya dari setiap elemen baik kaum muda dan kaum tua yang saat ini sedang berada di Sumatera Utara. Terkhusus buat mahasiswa Gayo yang sedang melanjutkan pendidikan tingginya di Sumatera Utara beliau mengatakan untuk tetap tekun dalam menuntut ilmu agar nantinya bisa mengabdi kepada masyarakat.